Ghosting?
Alasan orang meng-ghosting dan apa yang perlu dilakukan jika kita mengalaminya.
Apa itu ghosting?
Ghosting merupakan istilah yang sering kita dengar belakangan ini dikalangan anak muda adalah istilah yang diartikan sebagai tindakan seseorang dalam menghentikan komunikasi pada orang lain, baik lingkup pertemanan atau romantisme, tanpa adanya penjelasan yang pasti mengenai penyebabnya.
Menjadi korban ghosting atau penolakan sosial pada dasarnya memiliki rasa sakit emosional yang sama saat kita merasakan sakit fisik.
Bagi beberapa orangyang memiliki harga-diri yang rendah membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengatasi dampak ghosting ini, karena mereka memiliki opioid (analgesik) yang lebih rendah dari orang umumnya.
Alasan seseorang meng-ghosting?
Yang dapat menjadi alasan utama seseorang melakukan tindakan tersebut yaitu mereka menghindari ketidaknyaman emosional yang mereka rasakan dan tidak memikirkan perasaan orang yang mereka tinggalkan.
Lalu salah satu alasan mengapa pada saat sekarang ini seseorang lebih mudah meng-ghosting atau menjadi korban ghosting yakni dengan adanya internet. Orang yang bertemu secara virtual dan jarang atau bahkan tidak pernah bertemu secara langsung besar kemungkinan belum memiliki keterikatan yang tinggi dan memiliki rasa apatis pada orang lain di sosial media dibandingkan jika menghabiskan waktu di dunia nyata.
Semakin sering perilaku ini terjadi, entah ke dirinya atau temannya, maka semakin apatis pula mereka menghadapinya, dan mereka dapat menjadi pelaku tersebut.
Gimana rasanya di-ghosting seseroang?
Bagi beberapa orang, ghosting dapat menyebabkan perasaan tidak dihargai, hanya menjadi objek pelampiasan, bahkan merasa menjadi pengisi waktu luang saja. Saat seseorang yang kita percayai dan sayangi melakukan tindakan ini, kita dapat merasa seperti dikhianati.
Ghosting membuatmu bingung dalam merespon tindakan orang itu. Kamu bisa jadi memikirkan berbagai macam hal di kepalamu seperti :
“Emang aku perlu khawatir dengan dia?”
“Gimana kalau dia sekarang sedang sakit dan tidak bisa mengontakku untuk saat ini?”
“Mungkin aja dia sibuk dan bakal ngehubungin aku kalau udah senggang”.
Kamu tidak tahu secara pasti alasan mengapa dia tidak menghubungimu yang membuatmu bingung dalam merespon hal itu.
Otak manusia telah berevolusi dengan melihat isyarat-isyarat sosial yang ada dan memutuskan untuk bereaksi dari bukti-bukti tersebut. Namun dengan adanya ghosting menjadikan isyarat sosial ini menjadi kurang bahkan tidak ada dan menjadikanmu sulit dalam mengontrol emosi.
Salah satu dampak dari ghosting tidak Hanya kita menjadi menanyakan mengenai kejelasan hubungan kamu, namun juga mengenai diri kamu sendiri, seperti :
“Apakah ini terjadi karena aku?”
”Gimana caranya biar ini gak terjadi lagi?”.
Pertanyaan pribadi ini merupakan sistem dasar psikologis dalam melihat status sosial kita dan disesuaikan dengan harga-diri nya. Saat terjadi penolakan pada kamu, harga-diri kamu dapat menjadi menurun, yang menurut psikolog sosial dapat diartikan sebagai rasa memiliki sosial (social belonging) mu rendah.
Ghosting juga merupakan bentuk dari silent treatment, yaitu sebuah cara yang menurut para profesional sebagai bentuk kekejaman emosional. Yang pada dasarnya membuatmu menjadi tidak berdaya dan menjadikanmu tidak dapat menanyakan atau memberi jawaban yang membantumu dalam memproses secara emosional pengalaman itu.
Gimana cara mengatasi ghosting?
Hal terpenting untuk diingat saat seseorang menghostingmu yaitu dia tidak menyatakan apapun hal yang mengenai kelayakanmu. Melainkan itu menandakan bahwa dia tidak memiliki keberanian dalam mengatasi ketidaknyamanan emosinya, dan dia tidak mengerti mengenai dampak yang telah diberikannya padamu.
Jangan menjadikan perilaku buruk orang lain merusak masa depanmu dengan menjadikanmu rentan dan menutup diri dari hubungan lain. Pertahankan energi yang kamu miliki dalam menjalankan sesuatu yang membuatmu senang. Dengan memperlakukan orang lain dengan hormat dan rasa kasih sayang maka para pelaku ghosting itu tidak akan mendekatimu dan orang yang tepat akan datang menghampirimu, selama kamu tetap membuka hati dan fokus ke depan.
Kenalilah dirimu dan nilai yang ada pada dirimu, sehingga jika kamu telah merasakan Bahwa orang itu akan memutus kontak, kamu tidak perlu mengejar-ngejar atau meminta kejelasan hubungan padanya.
Kapan waktu terbaik meng-ghosting seseorang?
Kapan kamu boleh meng-ghosting seseorang? Berikut beberapa alasan mengapa memutus suatu hubungan merupakan jalan keluar terbaik bagimu :
Abusive : Yaitu saat seseorang membuatmu menjadi tidak nyaman atau bahkan telah melakukan tindakan kekerasan/melecehkan padamu, maka meng-ghosting dapat menjadi salah satu jalan keluar bagimu. Sesaat setelah kamu meninggalkan hubungan tersebut, kemungkinan pelaku akan menjadi marah. Baik bagimu jika kamu menjauh darinya dan berada di tempat yang aman dan tidak diketahui olehnya.
Violating boundaries (melanggar Batasan) : Jika seseroang terlihat jelas melanggar batasan privasi kamu, seperti berperilaku yang menurutmu telah melebihi batasan, mencuri darimu, menghubungi mantan kekasihmmu, atau tidak nyaman lainnya. Saat mereka menjadikanmu tidak aman, mereka menampilkan kurangnya perhatian kepedulian padamu. Perlu bagimu untuk mengembalikan perasaan aman yang dapat berupa memutus kontak darinya.
Menipu atau memanipulasi : Jika kamu menemui seseorang yang berbohong guna memanipulasimu, seperti berbohong mengenai status romantisnya padamu, maka orang tersebut telah mengabaikan keadaan emosionalmu dan kamu tidak perlu penjelasan dalam mengakhiri hubungan tersebut.
Daftar pustaka :
Vilhauer, Jennifer. (2019). Speaking of Psychology: What to do when you’ve been ghosted. https://www.apa.org/research/action/speaking-of-psychology/ghosting
Vilhauer, Jennifer. (2019). When Is It OK to Ghost Someone? https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-forward/201903/when-is-it-ok-ghost-someone
0 comments
Posting Komentar